.:: KreasiWeb ::. VMware Tantang Hyper-V Microsoft
25
Juni
2015

VMware Tantang Hyper-V Microsoft


TerasKreasi Images

Penyedia solusi virtualisasi dan infrastruktur cloud, VMware, sangat percaya diri produknya adalah penantang yang lebih baik dibandingkan software sejenis besutan rivalnya, Microsoft.

Pada konferensi VMworld 2012 yang berlangsung pada 27-30 Agustus 2012 di Moscone West, San Francisco, Amerika Serikat, VMware memperkenalkan vSphere 5.1, solusi manajemen dan infrastruktur cloud terbarunya.

Upgrade vSphere ini boleh dibilang hampir berbarengan dengan waktu dimana Microsoft bersiap merilis Windows Server 2012 yang juga berfungsi mengelola lingkungan cloud dan virtual dan termasuk solusi bernama Hyper-V hypervisor di dalamnya.

Lantas apakah VMware sengaja mencuri start? Jajaran eksekutif VMware yang hadir dalam sesi tanya jawab dengan media di sela perhelatan VMworld dengan kompak membantahnya. Mereka bahkan optimistis layanannya lebih bagus dibandingkan milik Microsoft.

CEO Paul Maritz bahkan secara terang-terangan meragukan produk yang dibuat Microsoft adalah tandingan yang cukup kuat bagi solusi yang ditawarkan VMware.

"Di ranah virtualisasi, strategi mereka selama tujuh tahun terakhir hanya sebatas mengatakan produk kami cukup bagus," kata Maritz yang didampingi penerus jabatannya Pat Gelsinger usai memberikan keynote.

"Ini adalah produk ketiga atau mungkin keempat yang mereka katakan, ini cukup bagus. Kenyataannya harapan atas apa yang dibutuhkan berubah sangat cepat," sindir Maritz.

Menurutnya, customer saat ini tak sekadar menginginkan server virtualisasi, tetapi virtualisasi untuk keseluruhan data center, termasuk storage dan networking. Ini disebut VMware sebagai software-defined data center.

Software-defined datacenter sendiri diklaim mewujudkan apa yang selama ini dijanjikan oleh layanan cloud computing, yakni layanan TI yang sigap, elastis, efisien, dapat diandalkan, dengan cara memperluas manfaat virtualisasi ke semua wilayah dalam datacenter -- komputasi, storage, jaringan dan layanan ketersediaan serta keamanan terkait.

Arsitektur software-defined datacenter mengabstraksikan seluruh sumber daya piranti keras dan menyatukan mereka ke dalam satu pool kapasitas, sehingga memungkinkan otomasi untuk mendistribusikan kapasitas komputasi secara aman dan nyaman sesuai kebutuhan aplikasi.

Penyewa atau pelanggan yang menggunakan software-defined datacenter dapat mengoperasikan beberapa datacenter virtualnya sendiri dari kumpulan sumber daya komputasi, storage, jaringan dan keamanan yang terisolasi.

Chief Marketing Officer Rick Jackson yang turut hadir dalam sesi tanya jawab ini pun mengamini ucapan Maritz dan menggambarkan bahwa medan pertarungan VMware dengan Microsoft kurang lebih masih sama saja.

Sementara Windows Server 2012 dengan upgrade Hyper-V baru akan dirilis September mendatang, VMware sudah memperluas fokusnya ke arah software-defined data center.

"VMware tidak akan berusaha bersaing dengan Microsoft di urusan harga, melainkan memenangkan pertarungan ini dengan mengedepankan value," tambah Jackson.

Celah di IE Intai Gerakan Mouse
Copyright © 2025. KreasiWeb Counter:
Ke Atas